Selasa, 11 Mei 2010

Seandainya aku masih punya…

Erma Louise Bombeck adalah seorang Humoris Amerika. Ia juga seorang kolumnis masalah-masalah pinggiran kota yang diterbitkan oleh 900 koran di Amerika Serikat dan Kanada. Ia telah menulis 4000 artikel antara tahun 1965-1996. Ia telah menulis 15 buku yang hampir semuanya best seller. ia meninggal pada usia 69 tahun oleh karena penyakit ginjal. Goresan penanya yang dibawah ini yang berjudul “Seandainya Aku Masih Punya Kesempatan Untuk Menjalani Kehidupan” layak untuk kita renungkan.

Seandainya aku masih punya kesempatan untuk menjalani kehidupan…

Aku akan mengurangi berbicara dan mendengarkan lebih banyak.

Aku akan mengundang teman-teman untuk makan malam di rumah sekalipun karpetku akan ternoda dan sofaku jadi rusak.

Aku akan menikmati makan popcorn di ruang tamu dan mengurangi kekuatiran tentang debu-debu karena seseorang menyalakan perapian.

Aku akan mendengarkan ocehan-ocehan kakekku tentang masa mudanya.

Aku tidak akan ngotot menutup kaca jendela mobilku di musim panas karena rambutku yang sudah tertata rapi dan dispray.

Aku akan menyalakan lilin merah jambu itu sebelum ia rusak di gudang.

Aku akan duduk di halaman rumput dengan anak-anakku tanpa kuatir rumput yang kotor.

Aku akan menangis dan akan mengurangi tertawa ketika menonton TV dan lebih lagi ketika melihat kehidupan ini.

Aku akan mengambil sebagian beban yang dipikul suamiku.

Aku akan beristirahat di ranjang ketika sakit dan bukannya ngotot berpikiran bahwa dunia akan meninggalkanku jika aku tidak bekerja pada hari itu.

Aku tidak akan pernah membeli barang hanya karena barang itu dikatakan praktis atau karena digaransi seumur hidup.

aku tidak ingin menolak hamil selama 9 bulan, tetapi sebaliknya menghargai setiap detik dan menyadari bahwa keajaiban yang tumbuh dalah rahimku adalah bagian dari keikutsertaanku di dalam menunjukkan keajaiban Tuhan.

Jika anakku menciumku dengan tiba-tib, aku tidak akan pernah, “nanti saja ciumnya. Sekarang pergi mandi dan kita akan makan malam.”

Aku kan lebih banyak mengucapkan “Aku mengasihimu” dan lebih banyak mengucapkan “Maafkan aku”

Tetapi yang terpenting, aku akan meraih setiap menit…memandangnya…betul-betul melihatnya…menghidupinya…dan tidak pernah menyia-nyiakannya.

Hidup adalah anugerah Tuhan yang terindah. Hidupilah hidup Anda dengan berarti!

Hidup adalah kumpulan detik-detik anugerah Tuhan yang harus dihargai penggunaannya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

©2009Sumber Info | by TNB