Selasa, 11 Mei 2010

Coklat, tak Hanya Bikin Awet Muda...

Coklat, siapa yang tak menyukai makanan yang satu ini. Rasanya yang manis dan lezat membuat banyak orang menyukainya. Baik dalam bentuk coklat batangan, cake, minuman, hingga sebagai variasi isi dalam kue, penganan maupun permen tetap enak untuk dikonsumsi.
Coklat tak hanya enak, namun juga menyehatkan. Menurut penelitian-penelitian yang pernah ada, coklat dapat membuat awet muda karena kokoa sebagai bahan dasar coklat mengandung flavonol yang berkhasiat meningkatkan fungsi otak dan menghambat penuaan. Selain itu, flavanol juga dapat memperlancar peredaran darah ke otak dan cukup efektif untuk menyembuhkan kerusakan pembuluh darah.

Kakao mengandung flavanol yang membantu menjaga kesehatan fungsi pembuluh darah, menjaga keremajaan pembuluh darah menurunkan resiko terkena tekanan darah tinggi, diabetes tipe-2, sakit ginjal, dan kegilaan, seperti dikutip Media Indonesia dari situs webMD.

Namun, ada lagi penelitian terbaru, seperti dirilis medantalk.com, yang menyatakan bahwa menyantap sedikit coklat setiap hari ternyata bisa mengurangi risiko serangan jantung atau stroke sampai 40%.

Para peneliti Jerman melakukan riset terhadap hampir 20.000 orang selama 8 tahun, dengan mengirimkan kuesioner mengenai kebiasaan diet dan olahraga mereka. Hasilnya, para peneliti itu menemukan bahwa orang-orang yang menyantap sekitar enam gram coklat per hari, atau sekitar satu potongan dari sebatang coklat, memiliki kemungkinan 39 persen lebih rendah terhadap risiko serangan jantung atau stroke. Hasil penelitian inipun diterbitkan dalam European Heart Journal.

Coklat mengandung antioksidan dan flavanols yang bisa meningkatkan fungsi sel dalam darah dan mengurangi resiko kolesterol dan zat-zat kimia yang bisa memicu penyakit jantung, kanker, dan paru-paru, seperti dimuat suaramedia.com. Sementara flavanols sendiri adalah bahan alami yang banyak ditemukan dalam sayur-sayuran, teh hijau dan anggur merah yang baik untuk kelancaran pembuluh darah.

Dalam sebuah studi di Zutphen, Belanda yang dilakukan selama 15 tahun, pada 472 pria sehat yang tak mengonsumsi obat tekanan darah dengan kisaran usia antara 65-84. Pria yang mengonsumsi biji coklat, entah itu dalam produk permen, minuman ataupun puding memiliki tekanan darah lebih rendah dan sekitar 50 persen terhindar dari resiko kematian.

Rata-rata pria ini mengonsumsi 10 gram coklat per hari. Dalam kenyataannya mulai tahun 1985 sampai 2000, sekitar 314 pria meninggal dunia, sementara pria yang mengonsumsi coklat cenderung memiliki harapan hidup lebih tinggi ketimbang yang tak pernah mengonsumsi coklat sama sekali.

Dan, tak hanya itu, sebuah studi kecil di Jerman menemukan bahwa para wanita yang rutin meminum coklat panas dengan kandungan antioksidan dan flavanol tinggi memiliki kulit yang lembab, halus dan tidak terlalu sensitif terhadap sinar matahari. Jadi, sebenarnya para wanita tidak usah susah payah mengoleskan krim di kulitnya hingga berlapis-lapis.

Bagi wanita hamil, coklat pun berkhasiat. Sebuah riset di University of Helsinki, Finlandia melibatkan 300 wanita hamil yang setiap hari mengonsumsi coklat. Kemudian, setelah 6 bulan bayi dilahirkan, para Ibu yang mengonsumsi coklat melaporkan bahwa bayi mereka lebih sering menunjukkan reaksi seperti senyum dan tertawa dibandingkan para Ibu yang tidak mengonsumsi coklat. Efek ini bisa jadi dipicu oleh zat dalam coklat yang selalu dihubungkan dengan mood yang positif dan sampai ke bayi ketika masih berada di rahim.

Ada lagi sebuah studi yang menemukan theobromine, zat yang ditemukan pada kokoa lebih efektif menyembuhkan batuk yang berkepanjangan dibandingkan obat batuk yang dikenal luas.

Masih enggan mengonsumsi coklat????

0 komentar:

Posting Komentar

 

©2009Sumber Info | by TNB