Kamis, 13 Mei 2010
Ketika Keperawanan dan Keperjakaan Dilelang...
Justin Sisely, seorang pembuat film dokumenter telah menghebohkan Australia dengan rencananya membuat film tentang pelelangan keperawanan dan keperjakaan. Dia menghabiskan waktu setahun untuk merekrut gadis perawan atau pria yang masih perjaka, yang bersedia melelang dirinya sendiri.
Yang lebih gila, Sisely berencana membuat acara lelang keperawanan, sebuah tindakan yang diancam sanksi prostitusi di Australia.
Untuk menghindari sanksi tersebut Siseley mengaku akan memindahkan obyek pelelangannya dari negara bagian Victoria, Australia ke Amerika Serikat.
Lelang ini, kata dia, akan diselenggarakan di 'kota segala dosa', Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat.
Menurut sebuah laporan di harian Sydney Daily Telegraph, yang juga dilansir Telegraph, Selasa (11/5/2010), para perawan dan perjaka akan dibayar masing-masing 20.000 dollar AS untuk ambil bagian dalam pelelangan dan akan menerima 90 persen dari "harga jual" mereka. Sisanya, 10 persen, akan menjadi hak rumah bordil di Nevada yang menjadi tuan rumah acara tersebut.
Tawaran awal akan dilakukan secara online, tetapi para penawar harus menghadiri bagian akhir dari pelelangan. Mereka harus datang langsung, bertemu muka dengan orang-orang yang keperawanan atau keperjakaannya mereka tawar.
Seorang perempuan 21 tahun dari Sydney, yang menggunakan nama Veronica, mengatakan, dia mendaftar untuk ikut pelelangan demi mendapatkan uang dan menantang persepsi tradisional tentang seks. "Secara teknis saya menjual keperawanan saya untuk uang, secara teknis pula itu akan digolongkan sebagai pelacuran.
Namun, itu tidak akan menjadi sesuatu yang rutin sehingga saya berpikir saya dapat memberi justifikasi bahwa saya bukanlah seorang pelacur," katanya kepada harian itu. "Saya tidak berpikir saya akan menyesal karena hal itu."
Salah seorang perjaka, yang diidentifikasi hanya sebagai Alex, mengatakan, ia mengajukan aplikasi sebagai cara untuk bertemu seseorang.
Sisley mengaku, rencananya tidak populer di kalangan orang tua perserta yang terlibat. "Mereka membenci saya," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar