Sabtu, 29 Mei 2010

Berkuda Dapat Atasi Permasalahan Anak

Olahraga berkuda ternyata memiliki manfaat untuk metode penyembuhan bagi berbagai masalah anak. Mulai dari masalah psikologis, mental, emosional, lemah fisik, kemampuan berbahasa dan berbicara, bahkan autisme.

Hal ini diungkapkan Lisa McCallum, terapis berkuda dari Sleepy Hollow Therapeutic Riding Centre dan South African Riding for the Disabled Association (Sarda).

"Menunggang kuda adalah kegiatan menyenangkan bagi banyak orang, tapi bagi anak yang memiliki keterbatasan, menunggang kuda bisa menjadi salah satu cara penyembuhan," kata McCallum.

Setiap tahun, jumlah anak yang terapi dengan berkuda semakin meningkat dan semakin banyak orang merasakan manfaat dari terapi menunggang kuda.

Menurut McCallum, terapi berkuda memiliki tiga manfaat utama, yaitu olahraga, pendidikan dan pengobatan. Ketiga hal ini sangat diperlukan dalam masa pertumbuhan anak-anak.

Dijelaskan McCallum, terapi biasa tidak berhasil karena kadang anak sudah antipasti atau merasa ketakutan terlebih dahulu terhadap kegiatan terapi.

Sedangkan aktivitas berkuda, anak memandangnya sebagai kegiatan bermain yang menyenangkan. Sehingga mereka lebih rileks menjalaninya.

Berkuda bisa memotivasi anak yang memiliki masalah mental dan emosional, serta kendala dalam belajar. Kegiatan ini membantu mereka berkonsentrasi, sabar, dan disiplin tinggi.
Kegiatan berkuda membutuhkan kerjasama antara kuda dan penunggangnya. Saat belajar berkuda, akan tercipta ikatan emosi anak dengan kuda yang dikendarainya.

"Hubungan unik antara kuda dengan pengendaranya membantu mengatasi ketakutan. Justru akan tumbuh rasa saling percaya antara anak dengan kuda, hal inilah yang menjadi terapi emosi mereka," jelas McCallum.

Untuk anak yang mengalami hambatan fisik, misalnya kaki lumpuh, berkuda adalah cara mereka menikmati kebebasan yang selama ini tidak bisa mereka rasakan saat berada di atas kursi roda. Duduk di atas kuda juga akan melatih otot kaki mereka sehingga bisa berjalan.

"Saat menunggang kuda, otot-otot pada selangkangan anak akan merasakan sensasi seperti saat berjalan kaki. Hal itu akan mengaktifkan otot-otot kaki sehingga pelan-pelan si anak akan mampu berjalan," kata McCallum.

0 komentar:

Posting Komentar

 

©2009Sumber Info | by TNB