Rabu, 12 Mei 2010
Chen Fong, Seniman Miniatur dari Taiwan
Seorang seniman asal Taiwan, Chen Fong harus menggunakan kaca pembesar dan material lain saat mengukir atau melukis. Karena ia menggunakan biji pasir dalam membantunya bekerja. Seniman berusia 54 tahun ini telah membuat karya seni paling mini di dunia, salah satunya adalah buku dengan berat 0,04 ons dan memahat hewan dalam bentuk yang lebih tipis dari lubang jarum.
“Saya ingin membuat karya seni miniatur karena lebih menantang dan inovatif,” ujarnya kepada AFP di studionya di kawasan pinggiran Taipei. Kegiatan ini telah menjadi obsesi dalam hidupnya, Chen telah menghabiskan separuh usianya untuk menghasilkan karya. Saat ia bekerja, kaca pembesar super, jarum pengukir, dan alat cat yang tipisnya setipis rambut selalu menjadi teman setianya.
Seniman yang juga bekerja pada pusat perencanaan desain, baru-baru ini menyelesaikan karyanya berupa lukisan dari biji beras. Karyanya tersebut dipajang di stand Taiwan dan Cina di Shanghai World Expo 2010.
"Peristiwa ini menjadi sejarah bagi kedua negara, Taiwan dan Cina yang berpartisipasi dalam acara tersebut, saya harap karya yang saya hasilkan dapat menjadi saksi pertalian kedua negara ini," ujarnya.
Taiwan kembali meramaikan pameran dunia setelah 40 tahun absen. Karya seni miniatur bukanlah hal baru. Beberapa abad yang lalu di Cina, tepatnya pada dinasti Ming (1368-1644) karya seni jenis ini sudah mulai dirintis. Para pejabat atau keluarga terhormat saat itu sudah mulai mengoleksi biji kacang yang diukir.
“Saya sangat terpesona sekaligus penasaran dengan benda-benda yang sangat kecil yang saya lihat di museum,” ujar alumni sekolah seni profesional saat menjelaskan awal ketertarikannya pada seni miniatur.
Chen juga sering bereksperimen dengan materi yang tidak biasa, ia pernah menggunakan serangga sebagai media kreasinya. “Saya akan terus membuat karya seni miniatur setidaknya untuk 10 tahun mendatang, penglihatan saya masih bagus,” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar