Kamis, 15 Juli 2010
Mayat Seorang Perokok Lebih Lama Membusuk
Mayat seorang perokok akan lebih lama menyatu dengan tanah ketimbang mayat orang yang tidak merokok. Itulah yang disampaikan para ahli forensik dari University of Wolverhampton, Inggris, yang mengadakan serangkaian penelitian untuk menentukan secara pasti waktu kematian dalam kasus-kasus mencurigakan.
Dalam studinya Andrew Chick meneliti apakah merokok mempengaruhi perhitungan interval post-mortem (PMI). Para ilmuwan forensik sering melihat serangga memakan mayat, tetapi nikotin dalam tubuh perokok bisa mempengaruhi perilaku serangga dan mengacaukan waktu perkiraan kematian.
Untuk mengetahui lebih lanjut, Chick dan rekan-rekannya telah meletakkan tiga babi mati di hutan. Dua dari babi telah disuntik dengan nikotin pada tenggorokannya, untuk meniru daerah mana yang terbesar mengandung nikotin dalam tubuh manusia dan satu lagi tanpa disuntik nikotin.
Penelitian yang dilaksanakan selama lima tahun, telah menemukan beberapa hasil awal yang menarik. Ternyata, lalat menghindari daerah nikotin, dan ketika mereka bertelur di sana, telur-telur itu tidak bergerombol seperti pada bagian yang lain.
Bila belatung menetas, mereka juga menghindari makan di daerah yang kaya nikotin bahkan kumbang pun menjauh. Hasil ini berarti bahwa tubuh perokok lebih lambat membusuk dibandingkan non-perokok.
Chick menambahkan bahan kimia lainnya dapat mengakibatkan hal yang sama juga. "Ada bukti dalam obat-obatan ilegal memiliki pengaruh terhadap membusuknya tubuh, misalnya kokain dapat memperbesar ukuran belatung," terangnya.
0 komentar:
Posting Komentar