Jumat, 07 Mei 2010
Setiap Jam Bayi Terjangkit Sifilis Lahir di Cina
Meningkatnya status ekonomi ternyata tak selamanya membawa kebaikan. Salah satu buktinya adalah yang terjadi di Cina. Kini, setiap jam bayi lahir di Cina dengan sifilis, sebagaimana yang dilaporkan peneliti dalam New England Journal Medicine, Kamis (6/5). Kasus kelahiran dengan sifilis ini terutama dilaporkan banyak terjadi di kota terbesar di Cina yaitu Shanghai.
Ini tercatat sebagai epidemi tercepat di dunia yang tumbuh, seiring meningkatnya orang-orang kaya baru dari booming ekonomi negeri "Tirai Bambu". Salah satu dampaknya adalah banyak pengusaha dan buruh migran yang menghabiskan uangnya untuk melakukan seks tidak aman. Pelacur, gay, dan biseksual yang kemudian menikah dan menulari pasangannya sehingga mendorong epidemi, demikian penyebab yang dilansir oleh New England Journal of Medicine.
Sifilis hampir dibasmi di Cina pada tahun 1960 setelah propaganda untuk menutup pelacuran termasuk skrining massal dan pengobatan pelacur. Namun, adanya reformasi pasar bebas yang telah mendorong ekonomi nasional pada 1980-an, membuat penyakit ini bangkit lagi pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Pada tahun 50 dan 60-an, sifilis dan PMS lainnya sangat jarang ditemukan. Bahkan seorang bayi yang lahir dengan sifilis pun tak bisa diterima. Tapi jumlah kasus baru kini meningkat dengan cepat," ungkap Dr. Joseph Tucker, penulis riset dan pakar penyakit menular dari University of North Carolina, Chapel Hill.
Sifilis dapat menyebabkan ketulian, masalah neurologis atau kelainan bentuk tulang pada bayi baru lahir. "Kerusakan ini tidak dapat diubah," kata Dr Connie Osborne, seorang penasihat senior di WHO HIV di Cina. "Pencegahan sifilis pada ibu dikombinasikan dengan pemeriksaan rutin wanita hamil dan perawatan neonatal awal sifilis, sebagian besar dapat mencegah kasus ini.
0 komentar:
Posting Komentar